Arsip
RAILBUS : Asyiik, 20 April, Railbus Solo-Wonogiri Beroperasi
Setelah tertunda sekitar satu tahun, pengoperasian Railbus Batara Kresna akhirnya menemui titik terang. Railbus mulai beroperasi pada Jumat (20/4/2012) dengan rute Solo-Wonogiri. Pemerintah pusat secara resmi telah menyepakati pengoperasian kereta modern itu.
”Betul. Keputusannya memang demikian. Tanggal 20 April, railbus dioperasikan,” tegas Kepala Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad, ketika dimintai konfirmasi Solopos.com terkait pengoperasian Railbus Batara Kresna, Jumat (6/4/2012). Baca selengkapnya…
Heboh Foto Awan Puncak Merapi Berbentuk Kepala Petruk
Magelang – Di tengah kegalauan akan bahaya wedhus gembel, para pengungsi digegerkan beredarnya sebuah foto awan di Puncak Gunung Merapi. Bagaimana tidak? Dalam foto yang diambil oleh salah seorang warga Kecamatan Srumbung Magelang itu, awan itu menyerupai wajah Petruk, salah satu punakawan dalam pewayangan Jawa yang berhidung mancung.
Foto tersebut milik Suswanto (40), warga Dusun Anom, Desa Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Dia mengaku mengambil foto tersebut Senin (25/10/2010) pukul 05.00 WIB dari rumahnya.
Baca selengkapnya…
Merapi: Dalam 10 Hari, Sudah 56 Tewas
“Zona berbahaya Gunung Merapi kini telah diperluas lima kilometer sejak Jumat dini hari”
VIVAnews – Sedikitnya 12 orang meninggal dan 50 lainnya cedera saat Gunung Merapi kembali meletus sepanjang malam hingga Jumat pagi, 5 November 2010. Dengan demikian, erupsi gunung berapi itu telah merenggut nyawa 56 orang sejak 26 Oktober lalu.
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan, jelang tengah malam, Merapi memuntahkan awan panas, disertai hujan abu dan bebatuan. Dikenal para pakar sebagai gejala pyroclastic, awan panas yang populer dengan sebutan wedhus gembel itu melaju dengan kecepatan 100 km/jam.
Baca selengkapnya…
Tremor & Awan Panas Merapi Terjadi Berentetan, Tak Bisa Dihitung
Jakarta – Tiap hari otoritas kegunungapian di bawah Badan Geologi Kementerian ESDM menghitung semua jenis gempa Merapi yang tercatat oleh seismograf. Namun sejak Kamis kemarin, menghitung bukan perkara gampang karena semua kategori gempa terjadi secara berentetan.
Jenis gempa yang dicatat adalah vulkanik, multiphase, tremor, gempa frekuensi rendah, guguran dan awan panas. Sejak 3 November pukul 00.00 WIB hingga Kamis (4/11) pukul 00.00 WIB, semua kategori itu ditulis terjadi berentetan. Padahal hari-hari sebelumnya ada dalam hitungan belasan, lalu puluhan dan pernah meningkat menjadi seratusan.
Baca selengkapnya…
Hujan Abu Merapi Sampai ke Purwokerto
Jakarta – Hujan abu akibat letusan Gunung Merapi semalam cukup jauh. Hujan abu disertai pasir sampai Purwokerto, Banyumas.
“Hujan pasir Merapi tidak hanya melanda daerah Kebumen dan Purworejo saja. Di daerah Purwokerto Banyumas juga terjadi hujan pasir,” ujar warga Purwokerto, Azaz, melalui fasilitas info anda detikcom, Jumat (5/11/2010).
Informasi serupa juga disampaikan Mardiono. Mardiono mengaku kaget karena saat mau berangkat kerja menemui halaman rumahnya yang serba putih.
“Di Wilayah Banyumas dan Sekitaranya, dedaunan dan atap atap rumah memutih akibat tertutup abu dari semburan abu Merapi,” ujar Mardiono, yang juga warga Purwokerto. Baca selengkapnya…
Diterjang Wedhus Gembel, Rumah-rumah di Cangkringan Terbakar
Jakarta – Awan panas yang dimuntahkan Merapi menerjang sangat kuat. Dusun-dusun yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman, luluh lantak. Sebagian rumah hangus yang terletak 17 km dari puncak Merapi itu terbakar.
Informasi itu diperoleh detikcom dari Tim SAR yang di pengungsian GOR Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010).
“Banyak rumah terbakar di Cangkringan, hangus,” kata salah satu anggota Tim SAR. Baca selengkapnya…
Korban Tewas Letusan Gn Merapi Dini Hari Tadi Menjadi 15 Orang
Sleman, (tvOne)
Korban tewas akibat lahar panas gunung merapi di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman bertambah menjadi 15 orang.
Kombes Tjiptono Wakapolda DIY menuturkan, baru saja timnya kembali menemukan enam orang dua diantaranya adalah anak-anak dalam keadaan tewas. Wakapolda bersama timnya belum bisa mengevakuasi korban karena masih tertimbun abu yang panas.
Baca selengkapnya…
Polisi Temukan Korban Tewas 16 Km dari Merapi
“Awalnya polisi hendak naik menuju jarak 13 kilometer, namun di 16 km sudah ada jenazah.”
VIVAnews – Luncuran awan panas diduga telah melewati 15 kilometer dari jarak aman yang kemarin ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pagi ini, Kepolisian menemukan korban tewas 16 kilometer dari Merapi.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Komisaris Besar Tjiptono, menyatakan, mayat ditemukan letaknya 16 kilometer dari Merapi. Kawasan ini masih terletak di Kecamatan Cangkringan, Sleman. Baca selengkapnya…
Korban Tewas ‘Wedhus Gembel’ Jadi 12 Orang
“Korban masih terus dievakuasi dari Dusun Brunggun di Cangkringan.”
VIVAnews – Korban tewas akibat sapuan awan panas wedhus gembel terus berjatuhan. Jumlahnya pagi ini menjadi 12 orang.
“Sementara jumlahnya sekitar itu. Sebagian sudah dievakuasi ke RS Sardjito,” kata Koordinator Posko Utama Pakem, Widi Sutikno kepada VIVAnews.com, Jumat 5 November 2010.
Saat dihubungi Widi mengaku masih sedang mengevakuasi korban-korban yang jatuh di Dusun Brunggun, Argomulyo, Cangkringan, Sleman. DIY. Baca selengkapnya…
50 Korban Merapi Dirawat di RS Sardjito, 1 Balita Tewas
Yogyakarta, (tvOne)
Jumlah korban luka bakar akibat erupsi Merapi dan karena kecelakaan di tengah kepanikan warga, hingga Jumat pukul 04.35 WIB, sebanyak 50 orang.
Salah seorang dokter rumah sakit setempat, Sigit Priyo Hutomo, di Yogyakarta, mengatakan, di antara korban sebanyak itu, lima anak balita.
Sedangkan korban meninggal akibat terkena awan panas Merapi tercatat satu orang balita. Baca selengkapnya…
Komentar Terbaru