17.000 Guru di Jakarta Terima Tunjangan Sertifikasi
JAKARTA–MICOM: Setelah menanti selama 10 bulan, akhirnya tunjangan sertifikasi sekitar 17 ribu guru di Jakarta cair pada 18 Oktober 2010. Penyebab keterlambatan hampir satu tahun itu, karena administrasi belum beres, kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Taufik Yudhi Mulyanto di Jakarta, Kamis (14/19).
“Tunjangan sertifikasi belasan ribu guru SDN, SMPN, dan SMAN di bawah Dinas Pendidikan (Disdik) DKI yang sudah sertifikasi memang mengalami keterlambatan selama 10 bulan terakhir. Insya Allah bulan ini sudah bisa cair,” jelas Taufik.
Menanggapi hal itu, salah seorang guru SMPN di Jakarta Barat mengatakan, dia bersama teman-teman termasuk guru SDN dan SMAN merasa kecewa atas keterlambatan tunjangan sertifikasi itu. Apalagi, saat memasuki tahun ajaran (TA) pendidikan baru 2010/2011, para guru butuh uang untuk biaya anak-anaknya yang akan masuk SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi pada Juli lalu.
“Kita sudah 10 bulan menyampaikan keluhan dan rasa kecewa pada pimpinan, jawabannya selalu bersabar. Ternyata tidak kunjung cair. Cair pada 18 Oktober nanti itu baru rencana, tidak ada kepastian dari Disdik DKI sebagai pegangan para guru,” keluh kepala sekolah salah satu SDN di Jakarta Pusat.
Keluhan lainnya, datang dari salah seorang guru di Jakarta Timur, tunjangan sertifikasi guru sesuai ketentuan besarnya Rp2,2 juta, tapi diterima hanya Rp1,8 juta setiap guru per bulan. Potongan sebesar Rp400 ribu tidak pernah disosialisasikan untuk apa, kecuali kena pajak.
Mereka mengaku benar-benar kecewa kepada Dinas Pendidikan DKI yang tidak greget memperjuangkan nasib guru. Malah tidak pernah transparan menjelaskan apakah uang sertifikasi dari APBN itu terlambat dari pusat atau sempat diputar dulu setelah turun ke Dinas Pendidikan DKI,” kata seorang kepala sekolah SDN di daerah Kembangan, Jakarta Barat.
Komentar Terbaru