Beranda > Pengobatan, Terapi, dan Vaksinasi Terhadap Virus > Terapi dan Pengobatan Pada Penderita TBC

Terapi dan Pengobatan Pada Penderita TBC

Sasaran untuk terapi TBC adalah pada bakteri Mycobaterium tuberculosis dan pada sistem imun tubuh. Tujuan terapi untuk TBC adalah sedapat mungkin bersifat preventif atau pencegahan timbulnya infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan bila telah terjadi infeksi maka menghilangkan gejala TBC, mencegah Batuk-batuk TBCkeparahan, dan sembuh. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk terapi TBC adalah :

1. Penggunaan vaksin BCG (bacille Calmette -Guerin).

2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.

3. Pengobatan pada pasien active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik (isoniazid, rifampin, dsb) selama kurang lebih 6 bulan.

Selanjutnya yang akan dibahas lebih lanjut adalah tentang penggunaan vaksin BCG untuk pencegahan TBC.

Vaksin merupakan suspensi mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan (bakteri, virus, atau riketsia) yang diberikan untuk mencegah, meringankan, atau mengobati penyakit yang menular. Vaksin BCG merupakan suatu attenuated vaksin1 yang mengandung kultur strain Mycobacterium bovis dan digunakan sebagai agen imunisasi aktif terhadap TBC dan telah digunakan sejak tahun 1921. Walaupun telah digunakan sejak lama, akan tetapi efikasinya menunjukkan hasil yang bervariasi yaitu antara 0 – 80% di seluruh dunia. Vaksin BCG secara signifikan mengurangi resiko terjadinya active tuberculosis dan kematian. Efikasi dari vaksin tergantung pada beberapa faktor termasuk diantaranya umur, cara/teknik vaksinasi, jalur vaksinasi, dan beberapa dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Vaksin BCG sebaiknya digunakan pada infants, dan anak-anak yang hasil uji tuberculinnya negatif dan yang berada dalam lingkungan orang dewasa dengan kondisi terinfeksi TBC dan tidak menerima terapi atau menerima terapi tetapi resisten terhadap isoniazid atau rifampin. Selain itu, vaksin BCG juga harus diberikan kepada tenaga kesehatan yang bekerja di lingkungan dengan pasien infeksi TBC tinggi. Sebelum dilakukan pemberian vaksin BCG (selain bayi sampai dengan usia 3 bulan) setiap pasien harus terlebih dahulu menjalani skin test. Vaksin BCG tidak diindikasikan untuk pasien yang hasil uji tuberculinnya posistif atau telah menderita active tuberculosis, karena pemberian vaksin BCG tidak memiliki efek untuk pasien yang telah terinfeksi TBC.

Vaksin BCG merupakan serbuk yang dikering-bekukan untuk injeksi berupa suspensi. Sebelum digunakan serbuk vaksin BCG harus dilarutkan dalam pelarut khusus yang telah disediakan secara terpisah. Penyimpanan sediaan vaksin BCG diletakkan pada ruang atau tempat bersuhu 2 – 8oC serta terlindung dari cahaya. Pemberian vaksin BCG biasanya dilakukan secara injeksi intradermal/intrakutan (tidak secara subkutan) pada lengan bagian atas atau injeksi perkutan sebagai alternatif bagi bayi usia muda yang mungkin sulit menerima injeksi intradermal. Dosis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Untuk infants atau anak-anak kurang dari 12 bulan diberikan 1 dosis vaksin BCG sebanyak 0,05ml (0,05mg).

2. Untuk anak-anak di atas 12 bulan dan dewasa diberikan 1 dosis vaksin BCG sebanyak 0,1 ml (0,1mg).

Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15 tahun. Sehingga re-vaksinasi pada anak-anak umumnya dilakukan pada usia 12 -15 tahun.

Vaksin BCG dikontra-indikasikan untuk pasien yang mengalami gangguan pada kulit seperti atopic dermatitis, serta baru saja menerima vaksinasi lain (perlu ada interval waktu setidaknya 3 minggu). Vaksin BCG juga tidak diberikan untuk :

1. Pasien dengan gangguan imunitas (immunosuppressed) seperti pasien HIV, pasien yang mengkonsumsi obat-obat kortikosteroid (immunosuppressan), atau baru saja menerima transplantasi organ.

2. Wanita hamil dan menyusui, walaupun belum ada data yang menunjukkan efek bahaya dari pemberian vaksin BCG terhadap wanita hamil dan menyusui.

Beberapa adverse reaction yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin BCG antara lain:

  • Nyeri pada tempat injeksi, terjadi ulcer atau keloid karena kesalahan pada saat injeksi.
  • Kelebihan dosis dan pemberian vaksin pada pasien dengan tuberculin positif.
  • Sakit kepala, demam, dan timbul reaksi alergi

Beberapa contoh vaksin BCG yang tersedia di Indonesia adalah : Vaksin BCG kering (Bio Farma) dan BCG Vaccine SSI (Statent Serum Institut – Denmark).

1 Attenuated vaksin : vaksin yang disiapkan dari mikroorganisme atau virus hidup yang dibiakkan di bawah kondisi yang tidak sesuai agar kehilangan virulensinya tetapi tetap mempunyai kemampuan untuk menginduksi kekebalan.

  1. 0khan
    Mei 3, 2008 pukul 4:02 pm

    TBC singkatan dari apa bos???
    apa perbedaan TBC ma bengek???

  2. dhiez
    Mei 4, 2008 pukul 8:25 am

    TBC itu tuberkolosis…
    TBC batuk yang diakibatkan oleh virus berbahaya,dan dapat merusak paru-paru, kalo bengek itu biasanya gejala ringan.

  3. De2
    Oktober 14, 2008 pukul 10:03 am

    Mo tanya nh sedikit….
    Beda’y hipertensi n hipotensi selain dilihat hasil tensi’y???Setau g gejala’y hampir sama tuh..pusing!!!

    Truz,Bronkhitis ntu bisa sembuh ga?Klo berobat kira2 berapa lama?Biza lari ke Asma???
    Thx b4.

  4. Oktober 25, 2008 pukul 6:10 am

    thanz for artcle

  5. Prabu
    Desember 15, 2008 pukul 7:37 pm

    mas, minta izin ambil gambarnya yah.
    Thanks banget

  6. ria
    Desember 17, 2008 pukul 8:45 am

    eee…
    bukannya TBC disebabkan o/ bakteri bukan virus………ya kn

  7. Januari 17, 2009 pukul 8:09 am

    kalo tukeran baju ama penderita hiv blh g?

    • Januari 18, 2009 pukul 12:10 am

      hahaha, iya ya nular ga ya???yaa kalau menurut saya kalau baju nya masih bersih, ga ada bekas keringat/darah luka dari si penderita terus yang makai juga ga ada yang luka, menurut saya siih ga nular..gitu 😀

    • Januari 18, 2009 pukul 12:23 am

      hahaha iya ya,,, nular ga ya???kalau menurut saya siiih selama kaus nya bersih terus ga ada keringat/luka darah dari si penderita menurut saya siih ga nular…gitu 😀

  8. isti
    Februari 1, 2009 pukul 4:46 am

    cartoonnya keren juga hehehehe. boleh copy image ga. buat penyuluhan. thank’s ya.

  9. Yessy
    April 17, 2009 pukul 8:05 am

    gabung dikit ya….
    yg gw tau….
    TBC itu asalnya dari bakteri tahan asam spesifik namanya Mycobacterium tuberculosis. Menular lewat percikan dahak. kl bengek itu artinya sesak, lebih dikaitkan dengan penyakit asthma yg penyebabnya alergi tapi ada hub nya jg dengan genetik atau keturunan. Tp TBC jg kl udah berat bisa nyebabin sesak.

  10. Juli 20, 2009 pukul 1:58 pm

    Klu tbc usus ada kemungkinan besar smbh ga siy? Truz kondisi berat badan kembali normal

  11. ayu
    Oktober 23, 2009 pukul 3:57 am

    boleh copy gambary ga ???/ thanks

  12. helis
    September 8, 2010 pukul 4:16 am

    keren eum situs’a ‘-‘
    klo gak kberatan,gpp kan klo ak tnya2 seputar TBC?

  13. dhaniez
    April 14, 2011 pukul 6:52 am

    tolong dunk artikelnya di lengkapin dengan kombinasi obat”nya… thanks ya!!

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: