Beranda > Gejala dan Pencegahan Virus Berbahaya Pada Manusia > Solusi Pencegahan Penularan HIV-AIDS

Solusi Pencegahan Penularan HIV-AIDS

SOLUSI EFEKTIF PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS

Penyebab

Oleh : Sami Ina (Anggota AlPen ProSa Surabaya)

Dimuat Surabaya Pagi, 4 Juli 2007

Apa yang terbayang di benak kita apabila mendengar kata-kata “AIDS”? Pasti yang pertama kali ada di pikiran kita AIDS merupakan jenis penyakit yang mematikan, mengerikan, bahkan membahayakan bila terjangkit pada manusia. Sampai sekarang penyakit ini belum ditemukan obatnya, tetapi penderita AIDS di dunia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan penelitian Centres for Disease Control and Prevention, tiap menit setidaknya ada 4 orang di dunia usia 15-24 tahun terinfeksi virus HIV, hingga Desember 2006 total penderita HIV/AIDS di dunia mencapai 39,5 juta. Sedangkan di Indonesia sendiri tercatat 11.604 kasus (Sept,2006), diperkirakan kasus sebenarnya 90-120 ribu (P2ML&PL Depkes RI). Bisa dibayangkan bila angka penderita HIV/AIDS semakin meningkat di negeri ini, maka dapat dipastikan Indonesia akan kehilangan asset yang paling berharga yaitu generasi bangsa yang tangguh dan berkualitas di masa yang akan datang.

Untuk menghambat penyebaran HIV/AIDS agar tidak semakin menjalar di negeri ini, haruslah kita mengetahui apa yang menjadi penyebab utama penyebaran virus HIV diantaranya: Pertama, Perilaku Seks Bebas Sebagai Transmisi Utama HIV/AIDS (Survey CDC, Des 2002 dan KPAN 2003). Di Indonesia virus HIV/AIDS pertama kali masuk dibawa oleh turis yang berada di Bali. Kedua, Penyalahgunaan Narkoba Beresiko Terinfeksi HIV Karena Seks Bebas. Umumnya penderita tertular virus HIV melalui penggunaan jarum suntik bersama dan aktif melakukan seks bebas akibat “loss control” sehingga resiko tertular virus HIV semakin tinggi.

PenyebarannyaKetiga, Penularan HIV/AIDS Sebagai Akibat “Efek Spiral” Perilaku Seks Bebas yaitu melalui transfusi darah, ASI, alat-alat kedokteran, hubungan suami isteri yang sudah tertular karena seks bebas. Sehingga tidaklah heran, apabila banyak ditemukan 3000 bayi lahir dengan mengidap HIV positif. Keempat, Mewaspadai Penularan Virus HIV Melalui ODHA. Penularan virus HIV ternyata dapat terjadi apabila ada kontak antara cairan tubuh ODHA (terutama darah, semen, sekresi vagina dan ASI) dengan luka terbuka pada seseorang yang sehat walaupun berupa luka kecil. Sedangkan caira tubuh lain seperti urine, air mata, air ludah, keringat dan feses tergolong penularan HIV berisiko rendah selama tidak terkontaminasi oleh darah ODHA.

UPAYA PENANGGULANGAN HIV/AIDS

Tidak kita pungkiri, bahwa seks bebas dan penyalahgunaan narkoba sangat erat kaitannya dengan penularan HIV/AIDS. Lihat saja, lokalisasi di kawasan gang dolly dan berbagai diskotek-diskotek di wilayah Surabaya, berapa banyak akses penjualan narkoba dan seks bebas terjadi disana. Razia-razia yang dilakukan aparat kepolisian tidaklah cukup mengehentikan penyebaran visrus penyakit ini. kampanye kondomisasi yang dieluh-eluhkan dapat mengatasi pencegahan HIV/AIDS yang ditunjang dengan pendirian ATM kondom ternyata tetap tidak membawa hasil yang signifikan. Kondom bukanlah penyelesaian tuntas, kondom tidak efektif sebagai pencegah penularan virus HIV. Karena pori-pori kondom besarnya 600 kali lebih besar dibanding besar virus HIV. Selain itu, kondom sensitif terhadap perubahan suhu. Sehingga, penggunaan kondom semakin meningkatkan laju infeksi HIV dan menyuburkan seks bebas.

Penerapan ide liberalisme di negeri ini, semakin menambah daftar panjang perusakan generasi bangsa. Akibat diadopsinya budaya barat seperti seks bebas menimbulkan berbagai permasalahan mulai kehamilan di luar nikah, aborsi, stress, bunuh diri dan kehanciran keluarga. Untuk itu, hendaknya kita lebih waspada terhadap budaya yang bersifat merusak generasi bangsa. Pencegahan penularan HIV/AIDS tidak bisa tidak harus diselesaikan dengan penyelesaian yang menyeluruh dan komprehensif bukan parsial. Ideologi sekular/kapitalis yang banyak diemban oleh beberapa negara ternyata tidak berhasil membawa bangsa ini bermatabat. Kebebasan berperilaku yang diagung-agugkan semakin membuat negeri ini terpuruk dan bakal dipastikan kehilangan generasi bangsa yang berkualitas. Hal ini berbeda dengan Islam sebagai ideologi yang terbukti dapat menyelesaikan permasalahan secara tuntas. Untuk kasus pencegahan penularan HIV/AIDS ini, ada tiga solusi yang dapat diberikan yaitu:

1. Pemutusan Rantai Transmisi HIV: Stop Seks Bebas

Aktivitas seks bebas tetap akan terjadi di negeri ini, selama negara juga tetap memfasilitasi terjadinya aktivitas seks bebas. Ada kontradiksi dalam hal ini, di satu sisi negara ingin penularan HIV/AIDS tidak terus meningkat tetapi di sisi lain negara malah memberikan izin beroperasinya tempat-tempat yang jelas-jelas menumbuh suburkan aktivitas seks bebas. Hendaknya Pemerintah bertindak dengan tegas, bukannya plin-plan karena ini menyangkut generasi bangsa di masa yan akan datang.

2. Pemutusan Rantai Transmisi HIV: Stop Penyalahgunaan Narkoba

Narkoba dan segala jenisnya sangat berbahaya, karena selain dapat menghilangkan akal manusia juga dapat menularkan HIV/AIDS melaui jarum suntik yang tidak streril. Untuk memberantasnya harus dilakukan peningkatan ketakwaan individu dan menghabisi mafia narkoba hingga ke akar-akarnya. Penyalahgunaan narkoba diberikan sanksi 40 kali cambuk dan bagi pengedar dapat dikenai hukuman mati.

3. Pemutusan Rantai Transmisi Melalui ODHA

Untuk menghambat penularan HIV/AIDS melalui “efek spiral”, maka yang harus dilakukan Pemerintah bagi ODHA yang terbukti terinfeksi karena zina dan sudah menikah akan dirajam. Sedangkan ODHA yang terinfeksi karena aktifitas homoseks haruslah dibunuh untuk menekan jumlah yang tertular akibat “efek spiral”. Langkah ini harus ditempuh oleh negara dengan menindak secara tegas bagi para pelaku. Adanya sanksi yang berat dapat semakin menurunkan jumlah penularan HIV/AIDS. Bagi ODHA yang tidak terkena sanksi yang mematikan dan terinfeksi karena “efek spiral” yaitu dengan membuat karantina bagi ODHA. Karantina ini bukanlah diskriminasi bagi ODHA karena dalam masa karantina semua kebutuhan fisik dan nalurinya wajib dipenuhi oleh negara serta akan dimotivasi untuk sembuh. Selain terapi fisik, ODHA akan diberikan terapi psikoreligi yaitu dengan memotivasi kesembuhan dan meningkatkan ketakwaan. Selama masa karantina ODHA dapat melakukan aktivitas normal sepanjang tidak membahayakan individu sehat lainnya. Transfusi darah juga harus dipastikan darah donor bersih dari infeksi virus HIV dan yang tidak kalah pentingnya negara wajib menyediakan perawatan khusus bagi ODHA dengan resiko penularan terhadap tenaga kesehatan secara maksimal.


  1. 0khan
    Mei 5, 2008 pukul 4:31 am

    Please, No Porno!!!!
    w mw nnya ne Dim,orang yg pke Kondom aja msh bs kna AIDS apalagi yg g pke,…trz klo mlakukan Hub.ANAL sex itu bs trtular HIV AIDS atw tidak,…
    Apa Bdanya Hub,ANAL sama Hub.sex Biasa???

  2. Juni 25, 2008 pukul 10:09 am

    Artikelnya bagus boss…tapi gambarnya serem…

  3. phe
    Agustus 9, 2008 pukul 6:40 am

    hemm..
    menurudh ku si hubungan anal itu bisa aja..
    meskipun aku masi umur 14 taun…
    bagaimana pun dan dengan cara apapun…
    iang namanya hubungan sex di luar nikah apalagi berganti² pasangan baik dengan cara anal ato apa lah sebagian besar bisa tertular..
    tapi kalo ngelakuin nya sama org iang positif HIV..
    kalo iang gak ia gak tertular..
    qeqeqeqe…
    don`t try idh..!!
    sebelum dewasa.. tepadh nya sebelum menika..!!

  4. Dinding
    Agustus 24, 2008 pukul 5:45 am

    Good good good…sip..ya sbnrx kl kt benr2 mjlnkn hukm islam psti bs mjauhkn hal yg buruk.

  5. Andin
    September 5, 2008 pukul 2:50 pm

    Bgus sich artikelx tp cba gambarnya d ganti dunkz jelek banget,,_

  6. aku
    September 8, 2008 pukul 5:51 am

    iwh meuni kitu tewh

  7. September 8, 2008 pukul 12:11 pm

    Saya jadi teringat pribahasa ” ingin hati memeluk gunug, apadaya tangan tak sampai ” .

    Yah, mungkin cukup jitu juga langkah-langkah yang ada di “Pemutusan Rantai Transmisi Melalui ODHA” . Tapi bung, sadarlah, kita bukan di negara Islam. Kita hidup di negara yangterdiri dari berbagai macam agama,

    Seperti katamu tadi, berbagai cara telah ditempuh, namun tetap saja penularan dan angka kejadian mangkin meningkat.

    Dengan tidak mengesampingkan maksud dari nilai spiritual, penghapusan penjualan kondom bukanlah jawabannya. Bahkan akan lebih memperparah keadaan.

    Apabila memang harus dihapuskan penjualan kondom, benahi dulu kesadaran prilaku masayarakat kita.

  8. September 8, 2008 pukul 12:12 pm

    visit my blog : http://ridlo284.wordpress.com

    thx..

  9. Veva
    September 18, 2008 pukul 8:40 am

    Aduhh…jangan coba2 main pelacur atau homoan dechh:(

  10. alpenprosa
    September 27, 2008 pukul 7:07 am

    Assalamu’alaikum
    Syukron sudah mau menyebarkan artikel member AlPen ProSa. Tapi, bisa minta tolong, akhi? Gambar yang dipasang jangan yang vulgar ya. Niat yang baik, penyajiannya juga harus baik kan. :)) Jazakallah k.k. Wassalamu’alaikum.

  11. ikhsan
    Oktober 3, 2008 pukul 1:09 pm

    kan gak smua homo mengidap aids, homo itu susah dihilangkan sekalipun si homo mw bertobat ataw sembuh tp hanya mimpi, krn homo uda bawaan dari kecil dan susah hilang, jd kt gk bisa jg men-judge homo sbg biang utama penularan hiv/aids

  12. Oktober 9, 2008 pukul 11:56 am

    gmn ya mau di bilang kata kata hiv aids udah tak asing lagi bgin org org yg ada di dunia ini. sudahy penyakit yg tdk ada obat nya beeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhh parah. makanya klw mau bercinta gunakan kondom .dan jangan salah pilih pasangan bercinta.

  13. RiMayya
    Oktober 30, 2008 pukul 4:04 pm

    Hmm. .sblm’a lam knal y kak dimas,w maya dr bekbar,,

    Artikel2 yg d jlsin mua’a ntu sngt bguna bg gnrasi muda,sbg pmbelajaran wat msa dpan biar g tjrumus tp kmbli k diri qta msg2,apbl qt bs mnjaga diri dlm arti tau mana yg baik n gak qta g akn mdh tjrumus dgn yg nma’a seks bebas,,

    Trims kak,,

  14. November 1, 2008 pukul 2:55 pm

    bagaimana dengan penhlararan oralsex

  15. November 1, 2008 pukul 2:57 pm

    apakah sengan oral sex busa tertular

  16. November 4, 2008 pukul 5:39 am

    Waaahh gw siiihhh lebih berminat ama gambarnya…hehehe

    yang lain ada ga?he

    ohya artikel nya bermanfaat banget, itu buat pendidikan dan wawasan kita juga.
    karena dengan membaca artikel itu kita telah menambah wawasan, di dunia Kesehatan HIV AIDS.

    Terima Kasih, Keep Post.

  17. renee
    November 12, 2008 pukul 5:52 am

    artikelnya nyummiii….gambarnya ……ehm…..pakai aja kondom kalo ma gituan, palagi skrag kondom dah kayak kacang goreng, bahkan skarang di tempat umum sudah ada yang nyediain kondom gratis dalam toples gt, maksudnya sich bukan untuk mendorong tuk gituan, tapi sebagai salah satu upaya preventif penanggulangan HIV/AIDS….tp lbih baek ya..yang lurus2 aj dech…say NO to freesex gt..

  18. Chiene
    November 15, 2008 pukul 7:38 am

    Artikel’y sic oke..
    Tp gmbr’y yg bnr dkt d0nx…
    Sereeem bgt bgi kawula yg liat’y…

  19. November 15, 2008 pukul 10:52 am

    artikel sangat bagus sekali terus berjuang berantas seks bebas yang mengundang bahaya

  20. joko
    November 16, 2008 pukul 6:39 am

    saya sangat suka sekali dengan gambar yang ditampilkan

  21. November 26, 2008 pukul 1:01 am

    maju terus pantang mundur,jauhkan dunia ini dari setan yg meracuni kita,
    HIV/AIDS itu adalah karma dari tuhan,

  22. November 27, 2008 pukul 9:12 am

    i livo sex

  23. partok
    Desember 2, 2008 pukul 11:29 am

    bagus tapi kalau bisa pencegahan HIV/Aidsnya yang agak lengkap dong soalnya banyak masyarakat kita yang terkena kayak itu.oke aku tunggu. makasih

  24. Desember 8, 2008 pukul 10:04 am

    GmnA yach,
    kta gak bsa nglrang org yg ingn seks bebs krna ne kan ngra dmokrasi,
    tpi buat kawula muda yg ingn msa dpan na gak ancur jngn coba2 dech dngn yg nM na seks bebs, ntar ja dEch klo udah nikah , mau ampe mlm uga gak ada yg lrang, tpi plih yg gak trkna hiv/aids, key bro,

  25. Desember 16, 2008 pukul 8:09 am

    KURANG HOT? YANG LEBIH DONG!

  26. Ayu
    Desember 17, 2008 pukul 2:50 pm

    Duh ngpaen mlakukan seks lo blm saatnya,bkin rusak dri Z bgi yg cwe,tpi bgi yg cwo se pzt nkmti bgt..

  27. Cni
    Desember 17, 2008 pukul 4:51 pm

    Yah..hr gne msh nGom0ng seks..ap pd gx takut ap yg namanya HIV/AIDS…mdingan loe2 pd mkir dulu y kl0 pgen brhubungan gt.. Saran gw ci jgn dl..

  28. Desember 18, 2008 pukul 8:57 am

    hari gini sex bebas, ga deh. lbh baek cokli aja kalo lg ngebet….he…he…he,,,,

  29. tino
    Desember 18, 2008 pukul 3:37 pm

    masalah sex emang masalah yang sangat individu.
    hubungan sexual pasti kita akan lakukan dengan pasangan kita cepat ato lambat..
    kita tidak bisa memungkiri kalo sex itu perlu dalam suatu hubungan baik itu suami istri ato pacaran..
    kita juga pasti akan memilih pasangan dan pasti akan melakukan hubungan sexual kelak.
    kunci untuk g tertular HIV y setialah dengan pasangan.. kurangi bahkan hindarkan “jajan” sembarangan di luar.. puaslah kalo hanya berhubungan dengan pasangan.. n terakhir pakai kondom atau keluarkan sperma diluar vagina untuk mencegah kehamilan pada usia pacaran.. pacaran yang bersih itu pacaran yang g memandang kalo hub sex itu hina.. kalo hub sex hina gimana bisa punya anak yang berhati baik bok… baru bikin aja udah nganggap perbuatan itu hina apalagi saat lahir… hehehe…
    sex boleh asalkan setia pada pasangan…

  30. abdur
    Desember 23, 2008 pukul 3:17 am

    teruskan bakatmu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  31. ZZZZZZTTTT
    Desember 24, 2008 pukul 4:24 am

    wahhh…lucu jga gambarnya…

  32. Desember 24, 2008 pukul 7:45 am

    meski banyak yang terkena penyakit ini, tapi banyak orang tua yang tidak menghirukn anak-anakny ketika dalam bergaul. mak dari itu, semua bisa dikendalikan apabila orang tua ikut perhatin dalam pergaulan anak-anaknya.

    • Desember 24, 2008 pukul 12:00 pm

      waaaah bener. kadang orang tua yang sangat ahli agama pun terkadang lalai memperhatikan anaknya, sehingga anaknya bisa terjerumus ke lubang hitam…seperti minuman keras (alkohol), free seks, narkoba dll…itu kan bisa menyebabkan penularan HIV AIDS…aduuuh serem’

      • Desember 24, 2008 pukul 12:00 pm

        hahaha, terima kasih-seadanya siih 🙂

  33. RITA LHOKSEUMAWE
    Desember 25, 2008 pukul 8:45 am

    jauh kan HIV ATAU AIDS JGN LAKUIN SEX BEBAS

  34. Rizma
    Desember 26, 2008 pukul 2:38 am

    Aduhhh……jangan coba2 deh…!!!!!!

  35. On'chome
    Desember 26, 2008 pukul 6:44 am

    …u_u…

  36. kodok
    Desember 27, 2008 pukul 8:41 pm

    kasian nak orang tuamu

  37. riska
    Januari 1, 2009 pukul 8:42 pm

    , wiih , guw sk amh yg nma naa sex , pko naa patut bwd qta cb , enk bgd ky dunia mlik qta , yg laend ngontrak , haha . cb.in dech , mantep baa . cawa ..

    • Januari 2, 2009 pukul 11:48 am

      hahaha dasar, penikmat duniawi

  38. Ezy
    Januari 2, 2009 pukul 2:47 am

    Go0d your artikel

    Kasih penjelasan yg lbh signifikan donk,and jgn cendung mengada”

    Gw takUt TAuUu….

    • Januari 2, 2009 pukul 11:50 am

      hehe, itu kan saya ambil dari sumber-sumber, jadi yaa begitulah,he

  39. Januari 7, 2009 pukul 4:12 pm

    sebenar nya hiv/ads iu gak berbaya kok..tapi yang berbahaya tu IO nya yg bikin kita drop..aku jg penderita hiv tp aku mejalani hidup sehari-hari seperti gmn orang normal..jadi aku menilai sebagai penderita hiv gak penting bepikir yg macam2..jalani ja hidup apa ada nya…hiv/aids bukan dari segala nya

    • Januari 8, 2009 pukul 2:44 pm

      saya mau nanya nih, kan anda penderita HIV, anda tahu / tidak, anda itu tertular HIV dari apa? Seks Bebas / Narkoba?

  40. VQ
    Januari 24, 2009 pukul 7:07 am

    yang penting qt jgn mmusuhi ODHA deh..toh mreka kn jg sodara qt yang harus menapatkan perhatian.. n qt harus ngasih dukungan jg smangat ma mreka,gt..

    • Januari 24, 2009 pukul 1:17 pm

      Yupssss SETUJU….. 😀 🙂

  41. rie
    Januari 24, 2009 pukul 10:10 am

    krenzzzzzzzzz bngtzzzzzz
    tpi sdih jg y…..

    • Januari 24, 2009 pukul 1:18 pm

      😥 gini doonk???

  42. Krz
    Januari 24, 2009 pukul 3:19 pm

    Settuju say not HIV!

  43. Februari 14, 2009 pukul 9:34 am

    mank bisnis d internet apa aja slain in???

    not HIV…

  44. nay
    Maret 10, 2009 pukul 1:34 pm

    boleh jga gmbrx!!!!!!!!
    mau dunk

  45. Maret 25, 2009 pukul 1:27 pm

    jauhilah dan berantaslah hiv aids

  46. Maret 25, 2009 pukul 1:28 pm

    say no to drugs

  47. Maret 25, 2009 pukul 1:33 pm

    hii….!!!

  48. Maret 25, 2009 pukul 1:36 pm

    just one plends:)

  49. Maret 27, 2009 pukul 8:32 am

    Bhayak nghom loe semua. . . Yg pntg jauhi.it monster boy”s

  50. MINE
    Maret 28, 2009 pukul 6:04 pm

    say no to AIDS n HIV!!!!!

  51. April 1, 2009 pukul 11:27 am

    tunggu aj deh obatnya siapa tau ad ”””””””””’///////////////////////////??????????????????????????

  52. adi
    April 20, 2009 pukul 5:45 pm

    ok

  53. April 23, 2009 pukul 12:15 pm

    gejala-gejala yang pertama kali orang kena HIV apa ceh…??

  54. arif
    April 24, 2009 pukul 2:21 am

    Artikelnya bagus, tapi gambar jueeeleeek banget.
    Saya pikir menanggulangi AIDS itu tidak dengan penjualan kondom bebas. Karena hal tersebut adalah perbuatan yang justru menghalalkan sex bebas. Emang negara kita bukan negara Islam, tapi negara demokrasi, saya yakin agama apapun tidak ada yang memperbolehkan/menghalalkan sex bebas ataupun narkoba.
    Solusi:
    1. Adanya pembinaan agama sejak dini.
    misal: Adanya mentoring agama di kampus2 oleh Lembaga Dakwah Kampus, dan untuk sekolah Lembaga Dakwah Sekolah
    2. Penerapan sanksi yang berat terhadap pelakunya.
    3. Peran aktif pemerintah dengan adanya peratuan2 yan anti maksiat. misal: Adanya Undang2 Anti Pornografi dan Pornoaksi.
    4. Tutup atau perketat aturan tempat2 hiburan Malam.

  55. jci
    April 28, 2009 pukul 2:25 pm

    mantap boz artikel nya.
    MARI KITA DUKUNG TERUS.
    LANJUTKAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  56. HARAINTO
    Mei 2, 2009 pukul 9:33 am

    PENYEBARAN VIRUS MEMATIKAN TERSEBUT MENJADI TANTANGAN BAGI PARA PAKAR KESEHATAN. AKAN TETAPI KEMBALI PADA PERSONYA JUAGA UNTUK TIDAK MENGGANTI-GANTI PASANGAN (COBALAH UNTUK SETIA) TIDAK ADA RUGINYA DUNIA AKHIRAT

    • Mei 2, 2009 pukul 10:47 am

      Setuju…Bergaya Hiduplah dengan Sehat… Sehat itu ENAK dan NIKMAT… Terima Kasih… 🙂

      • sarah
        Juni 1, 2009 pukul 1:05 pm

        wuy………lhe mnt fb ntya gak

      • Juni 2, 2009 pukul 12:02 pm

        itu kan ada FB saya di samping, tinggal klik terus add…

  57. Mei 9, 2009 pukul 8:22 am

    Gambar sama isinya ko beda y ? ?

  58. riri
    Mei 9, 2009 pukul 12:47 pm

    menurut kmu lau kita udah pernah melakukan hubungan sex ama pasangan kita bisa gk kita menghentikan nya?kan hubungan sex itu terlarag sebelum menikah,tetapi lau pernah melakukan nya dan gak mau lagi melakukan nya itu susah untuk menghentikannya.rasa-rasa ketagihan terus padahal niat dari hti gk mau lagi.g mna ya caranaya tuk menghentikan nya?kasih comen dong frend

    • Juni 1, 2009 pukul 10:25 am

      yha tuk sementara kita jauhi lah pda ma yg nma cowo,
      and kita terus mendekatkan diri kpd tuhan yg maha esa,
      aku juga pengalaman kok,v setelah ku coba ternyata aku bisa ngejauhi sex

      • Juni 2, 2009 pukul 12:04 pm

        Syukurlah…. hehehe jangan di jauhi donk cowo2 nya, nanti kamu mau hidup tanpa saudara, ayah, dan teman baik???hihihi cukup di batasi aja..he

  59. Mei 15, 2009 pukul 2:45 am

    assalamu alikum mas dimas..

    apakah HIV bisa tertular melalui ciuman ????
    karena menurut saya itu pertukaran airliur jg kan….
    berapa persen kira2 tertularnya mas..???

    tolong di jawab yah mas…
    saya tunggu yak..

    salam dari luwuk banggai….

    • Mei 16, 2009 pukul 8:50 am

      Menurut sumber yang saya tahu, terutama dari dr.Boyke,
      Menurut Beliau HIV tidak menular melalui Ciuman / Air Liur…
      Nah itu kalau dari dr.Boyke

      Kalau menurut saya sendiri, bisa menular apabila sang penderita HIV sedang mengalami luka dimulut, entah sariawan atau apalah.
      Begitu.

  60. pietz_
    Mei 28, 2009 pukul 8:25 am

    artickle’y Qyenz betz..pitz cuka dah..

    => lo mical neh..Qta bobo bareng ma orang nyang kena HIV..tyuz waktu bobo ada nyamuk nyang gigit ODHA..tyuz biz ntu gigit Qta..Qra2 bica nular ga?..pa nyamuk’y doanx nyang kena HIV?..he hee e e

    replay yupz..pitz tunggu..cey

  61. Mei 29, 2009 pukul 5:32 am

    wah….wah….mas dimas jdi takut nih…
    kira-kira bagaimana cara mengetahui kalo kita terkena aids…
    apakah ada test yg akurat mas ?????

    saya tunggu ya mas dimas ……

  62. sarah
    Juni 1, 2009 pukul 1:04 pm

    wawwwwwwwww………..gambar’ny ehem2 d…cuys q mo t? ne,lw org yg bru nglkuin hub intim 1 X cewex ny ga kn hamil…..yh

    • Juni 2, 2009 pukul 12:03 pm

      Hehehe tergantung, tergantung si Kalajengkingnya, udah ngeracun belum 🙂

  63. Juni 2, 2009 pukul 8:33 am

    Menurt aQ, artIKel nIe bgUz bgtZzZ,, biAr bNyAk yg nyAdAr akAn bSarx bhYa HIV / AIDS,,
    tp q gMbr2x sReM bgtZ yC….
    He….

  64. Bayu saputra
    Juni 9, 2009 pukul 4:45 am

    Waduh gambar na tuh jangn yg vullgar klo bsa,,,yah…

  65. mytha
    Juni 12, 2009 pukul 6:31 pm

    em..klo ngomonhin mslh hiv mah aku jd takut

  66. diaz
    Juli 15, 2009 pukul 10:18 am

    MANTAP……………………………………………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  67. gua
    Januari 8, 2010 pukul 3:07 am

    Yg kurang penjelasaan..
    Tentang klo misal sudah berhubungan tanpa kondom..
    Bisa gk mencegah virus HIV menjangkiti tubuh..
    Bener gk klo d cuci pake odol isa mengurangi resiko penularan
    (Jawa pos)

  68. odha
    Juli 29, 2015 pukul 8:55 am

    saya gak setuju dengan pernyataan anda penderita hiv harus di rajam atau di karantina. Karna setiap manusia mempunyai hak untuk hidup. Saya penderita hiv sudah 9 thn, tapi saya sehat2 aja tdk terlihat seperti org sakit. Mungkin yg lbh dulu meninggal adalah anda dari saya yg mengidap hiv ini, krna anda memberikan informasi yg sesat…

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke gua Batalkan balasan